Nama : Faqzya Rizky N
Npm : 22211690
Kelas : 1EB19
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Salah satu masalah dalam pembangunan di Indonesia adalah pengangguran. pengangguran mempunyai dampak negatif tidak hanya pada masalah ekonomi, tetapi juga menjadi pemicu kerawanan sosial. Upaya mengatasi masalah pengangguran ini akan sangat terkait dengan kebijakan pemerintah dibidang ketenagakerjaan.
Pada tahun 1993, jumlah tenaga kerja tercatat sebanyak 143,8 juta orang, namun tidak semua dari jumlah ini yang tergolong sebagai angkatan kerja. Proporsi tenaga kerja yang tergolong sebagai angkatan kerja hanyalah sekitar 50%-60%. Angkatan kerja Indonesia pada tahun 1994 berjumlah 85,8 juta orang, yaitu sekitar 44,64% jumlah penduduk. Proporsi angkatan kerja terhadap jumlah seluruh penduduk berkisar 40%-45% dari tahun ke tahun. Angkatan kerja yang tidak terserap dalam kesempatan kerja sehingga belum kerja atau sudah bekerja tetapi karena sesuatu hal yang tidak bekerja secara optimal disebut pengangguran.
B. Rumusan Masalah
Saya mengambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian atau definisi pengangguran
2. Penjelasan tentang jenis-jenis pengangguran
3. Apa sebab dari pengangguran
4. Apa dampak pengangguran terhadap pembangunan nasional
5. Bagaimana cara mengatasi pengangguran
C. Tujuan Penulisan
Saya membuat makalah tentang “Pengangguran” ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui tentang definisi pengangguran
2. Mengetahui jenis dari pengangguran
3. Mengetahui penyebab pengangguran
4. Mengetahui dampak yang terjadi terhadap pembangunan nasional
5. Mengetahui cara mengatasi pengangguran
Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TEORI (DEFINISI)
Menjelaskan mengenai pengertian pengangguran dan jenis-jenis pengangguran.
BAB III PEMBAHASAN
Menjelaskan mengenai penyebab pengangguran, dampak pengangguran terhadap pembangunan nasional dan cara mengatasi pengangguran
BAB II
Teori
Teori ( Definisi )
a. Pengertian Pengangguran
Pengangguran merupakan orang yang tidak memiliki pekerjaan atau orang yang sedang mencari pekerjaan. Pengangguran semacam ini dikategorikan sebagai pengangguran terbuka. Selain pengangguran terbuka, seseorang yang bekerja tidak penuh dan tidak optimal dilihat dari segi jam kerja dan produktivitas kerjanya, dapat dikategorikan sebagai setengah penganggur.
Setengah penganggur dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : Setengah penganggur kentara dan setengah penganggur tidak kentara. Setengah penganggur kentara adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, dan setengah penganggur tidak kentara adalah mereka yang bekerja tetapi produktivitas dan pendapatannya rendah.
b. Jenis – jenis Pengangguran
1. Menurut Lama Waktu Bekerja
- Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment)
Penganggruan terselubung merupakan tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena sesuatu alasan tertentu, misalnya karena terpaksa maka seorang sarjana harus bekerja sebagai penjaga sepeda meskipun sebenarnya tidak sesuai dengan bakat dan keterampilannya.
- Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran terbuka merupakan tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan, karena : Tidak tersedianya lapangan kerja, Lapangan kerja yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya, Tidak berusaha mencari pekerjaan secara keras karena memang malas.
- Setengah Menganggur (Under Unemployment)
Setengah penganggur dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : Setengah penganggur kentara (Visible Underunemployment) adalah mereka yang bekerja (kurang dari 35 jam seminggu) dan Setengah penganggur tidak kentara (Invisible Underunemployment) atau Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah mereka yang bekerja tetapi produktivitas dan pendapatannya rendah.
2. Menurut Sebab Terjadinya
- Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural merupakan pengangguran yang terjadi karena perubahan dalam struktur perekonomian.
- Pengangguran Friksional
Pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja yang disebabkan oleh informasi yang tidak sempurna.
- Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman merupakan pengangguran yang terjadi karena pergantian musim. Misalnya para petani.
- Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi merupakan pengangguran yang disebabkan penggunaan teknologi seperti mesin-mesin modern, sehingga mengurangi penggunaan tenaga kerja manusia.
- Pengangguran Konjungtor
Pengangguran konjungtor merupakan pengangguran yang disebabkan oleh adanya siklus konjungtor (perubahan kegiatan perekonomian).
BAB III
Pembahasan
A. Penyebab Pengangguran
Ada beberapa sebab terjadinya pengangguran, yaitu :
1. Pertumbuhan penduduk yang cepat menciptakan banyak pengangguran, dan meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja.
2. Angkatan kerja tidak dapat memenuhi kualifikasi persyaratan yang diminta oleh dunia kerja.
3. Perkembangan teknologi tinggi yang tidak diimbangi oleh keterampilan dan pendidikan dari pencari kerja.
4. Tidak ada kecocokan upah, karena tidak semua perusahaan mampu dan bersedia memperkerjakan seorang pelamar dengan tingkat upah yang diminta pelamar.
B. Dampak Pengangguran terhadap Pembangunan Nasional
1. Dampak Ekonomi
Tingginya tingkat pengangguran akan menyebabkan banyaknya sumber daya manusia yang terbuang dan menurunnya tingkat pendapatan masyarakat. Disamping itu, pengangguran juga dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan ekonom, standar kehidupan menurun, dan penghasilan pajak negara menurun.
2. Dampak Sosial
Pengangguran dapat menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik. Pengangguran akan memberikan dampak pada meningkatnya tindak kriminalitas yang meresahkan masyarakat. Contoh : perampokan
C. Cara Mengatasi Pengangguran
1. Mendorong majunya pendidikan
2. Mengintensifikasi pekerjaan di daerah pedesaan yang bersifat padat karya
3. Mendirikan pusat-pusat latihan kerja
4. Meningkatkan transmigrasi
5. Memperluas lapangan kerja
6. Menyelenggarakan bursa pasar kerja
7. Menggalakkan kegiatan ekonomi informasi
8. Mengadakan proyek SP3 ( Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan )
Sumber referensi :
1. Bumi Aksara, Ekonomi : Yuliana Sudremi – Yulian Handoko, Basuki Djoko Saronto – Poedji Poerwadi
2. JP Books BSE, Ekonomi : Sukardi
3. Teori Ekonomi Makro : Prathama Rahardja, Mandala Manurung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar